Onenews Magazine - Edisi VIII
sapa redaksi
Pers dan Pembangunan Ekonomi
Mungkin karena itu tagline HPN adalah Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Kita tahu pemerintah Prabowo-Gibran menitikberatkan pembangunan ekonominya di sektor pertanian. Pemerintah membentuk Brigade Pangan untuk membuka sawah sawah baru. Mengajak petani petani muda untuk menanam padi. Pemerintah mengucurkan puluhan triliun untuk mendukung mimpi besar swasembada pangan.
Tak hanya membuka sawah baru, pemerintah juga meminta Bulog membeli beras petani dengan harga tinggi. Ini maksudnya agar ada jaminan harga gabah tidak anjlok saat musim panen tiba.
Pemerintah juga melakukan penghematan anggaran. Kementerian Keuangan memotong pengeluaran yang dianggap tidak berdampak bagi pertumbuhan ekonomi. Pers tentu harus mendukung program program pemerintah tersebut yang sudut pandang, argument dan strategi kebijakannya terarah dan jelas.
Namun, pers juga tetap harus “menggonggong” jika melihat ada pengusaha yang karena memiliki pengaruh kuat pada oligarki ingin memanfaatkan kedekatan politiknya untuk mengguritakan bisnisnya semata. Pemberitaan media nasional yang tajam menyorot perselingkuhan penguasa dan pengusaha di pemagaran laut di Tangerang patut dipujikan. Pers hadir menyuarakan nelayan yang hutan lindungnya terampas, ikan ikannya yang tergebah, dan lahan hidupnya yang semakin sempit.
Pers juga memantau proses penegakan hukum kasus ini. Wartawan menanyakan perkembangan kasus pemalsuan dokumen untuk pengurusan sertifikat oleh Kades Kohod, Tangerang ke berbagai instansi terkait. Kerja pers semacam ini sebenarnya bukan untuk untuk memusuhi pemodal, tapi justru memberikan kepastian hukum, bahwa semua proses ekonomi bertumpu pada penghormatan hukum yang berlaku. Jika ada kepastian hukum, bukankah investor akan nyaman dalam mengembangkan bisnis? Tanpa perlu sogok sana sini untuk mensiasati peraturan.
Sudah jelas media dalam paradigma pembangunan ekonomi tidak perlu dihindari dan ditakuti. Media justru membantu ekonomi berjalan dengan baik. Bukankah media yang memberitakan niaga sayur mayor skala kecil di desa desa hingga pasar modal dan valuta asing di New York, misalnya. Pers lah yang memperlancar perdagangan dengan menuliskan banyak gagasan dan inovasi melintasi batas negara.
Demikian, suka tidak suka, kita hidup di alam keterbukaan dan media jadi alat penyampai gagasan dan kontrol yang paling penting.
- DEWAN REDAKSI:
- Lalu Mara Satriawangsa
- PIMPINAN REDAKSI:
- Ecep Suwardaniyasa Muslimin
- REDAKTUR PELAKSANA:
- Chandra Hendrik Hasudungan Manurung,
- Irianto Susilo,
- Fauzie Pradita Abbas,
- Bajo Winarno,
- Muhammad Ivan Rida,
- Fikri Syaukani,
- Budi Zulkifli,
- Hentty Kartika,
- Muhammad Takbir,
- Fajar Sodik,
- FJosua Jon Crissandro
- KOORDINATOR LIPUTAN:
- Sukardani
- SEKRETARIAT REDAKSI:
- Satria Aji Prasojo,
- Caren Gloria Jessica
- REDAKTUR:
- Evan Bayu Setianto,
- Rohaimi,
- Putri Rani,
- Luthfi Khairul Fikri,
- Subhan Wirawan,
- Novianti Siswandini,
- Mumu Mujahidin,
- Aqmarul Akhyar,
- anggeng Kusdiantoro,
- Rizki Amana,
- Inas Widyanuratikah,
- Reni Ravita Pajri,
- Hartifiany Praisra,
- Ferdyan Adhy Nugraha,
- Muhammad Indmas,
- Akmal Ghani,
- Karina Maghvira R,
- Ammar Ramzi,
- Farhan Alam,
- Ahmad Imanuddin,
- Gigih Wahyuningsih,
- Adeline Kinanti,
- Farhan Erlangga,
- Rahayu Trisna Sari,
- Anisa Sri Isnaini,
- Hilal Aulia Pasha,
- Reinaldy Darius,
- Dean Pahrevi,
- Hansen Sinaga,
- Rilo Pambudi,
- Hanny Nur Fadhilah,
- Kevi Laras Wana,
- Tesya Juwita Larasati,
- Angelia Nafriana
- REPORTER:
- Syifa Aulia,
- Caren Gloria Jessica,
- Abdul Gani Siregar,
- Rika Pangesti,
- Aldi Herlanda,
- Ilham Giovani Pratama
- FOTOGRAFER:
- Julio Trisaputra,
- Muhammad Bagas Syafii
- DESAIN GRAFIS:
- Wildan Mustofa,
- Muhammad Rheza,
- Raihan Omar Budihawali,
- Zidane Rizqi Abdurrahman Rodja
- DATA ANALISIS:
- Muhammad Haikal,
- Muhammad Arif Wibisono,
- Wahid Nurul Hidayat