Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad jadi “palang pintu” utama setiap calon Menteri, wakil Menteri, kepala badan dan lembaga yang akan bertemu Prabowo Subianto. Saat Prabowo memanggil 107  kandidat pembantunya di kediaman pribadi di Jalan Kertanegara, Jakarta, Dasco hanya duduk berjarak tiga kursi dari Prabowo. Dasco menyaksikan satu persatu calon menteri di panggil Prabowo, ditanya soal kesediaan menjadi pembantu presiden, lalu diminta menandatangani Pakta Intergritas yang dikosongkan tanggalnya. “Kami bekerja dalam diam saja,” ujar Dasco Ketika ditanya perannya dalam menseleksi calon menteri Prabowo Subianto.

Dasco menyebut tugas untuk menseleksi menteri bukan pekerjaan yang instan. Ia mengaku sudah mengamati beberapa nama dalam hitungan tahun. Memang pekerjaan ini menjadi lebih focus ketuika Prabowo menang pemilu 2024 dan ia menjadi ketua tim gugus  tugas sinkronisasi pemerintahan Prabowo. 

Lewat Dasco komunikasi dengan elit partai pendukung Prabowo dilakukan. Mulanya Dasco meminta partai memberikan tiga nama dari setiap Kementerian, tapi belakangan Dasco mengubahnya: partai langsung menyerahkan nama untuk disetujui Prabowo. 

Selain Dasco, pintu lain untuk pengumpulan nama nama adalah lewat Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer 1974 kebagian menseleksi nama nama yang melalui jalur tantara dan polisi. Majalah Tempo menulis Sjaffrie dibantu oleh tim yang diberi nama Tim Merah Putih. Sebuah kantor di penthouse di The Capital Residence, Jakarta Selatan dijadikan markas Tim Merah Putih bekerja. Tak hanya menseleksi calon menteri, Sjafrie juga menyusun rencana kerja pemerintah di sektor pertahanan. Seperti Dasco, Sjafrie juga selalu hadir sejak pemanggilan nama nama di Kertanegara, Jakarta hingga Hambalang Retreat.

Nama lain yang ikut menjaring nama nama, terutama di sektor ekonomi adalah Burhanuddin Abdullah. Burhanuddin adalah Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra dan Mantan Gubernur Bank Indonesia. Tim yang dipimpin Burhanuddin rajin melaporkan perkembangan kajian ke Prabowo setiap pekan. 

Hasyim Djojohadikusumo, adik Prabowo juga ikut menyorongkan nama nama calon menteri. Hasyim mencari nama nama dari keluarga dan jaringan pengusaha. Saat kemenakannya menjadi Wakil Menteri Keuangan di era Joko Widodo kabarnya Hasyim salah satu pendorongnya. 

Beberapa kali Hasyim juga membocorkan nama nama. Pada wartawan Hasyim pernah menyebut Menteri Perumahan adalah Maruarar Sirait dengan wakilnya Fahri Hamzah.

Ternyata pada Senin (21/10/2024) saat Presiden Prabowo Subianto melantik para menteri. Wakil menteri dan kepala badan nama nama yang disebut oleh Hasyim benar menduduki jabatan yang disebutkan. Kabinet Merah Putih  periode 2024-2029 berisikan total 48 kementerian, terdiri dari 48 menteri, 56 wakil menteri, dan lima orang kepala lembaga di bawah presiden. “Kita bangsa besar,” ujar Prabowo menanggapi banyaknya nomenklatur baru dalam cabinet yang ia susun. 

Seperti yang sudah diketahui, banyak perubahan nomenklatur yang diubah dalam Kabinet Merah Putih. Selain banyak tata nama yang baru, struktur kementerian kordinator juga berubah. Kementerian Keuangan yang semula di bawah Kemenko Perekonomian kini dilepas dan langsung bertanggung-jawab pada presiden. 

Perubahan koordinasi itu tertuang di Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 139  Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.  Pada aturan baru yang dikeluarkan pada 21 Oktober 2024 itu. Prabowo  menghapus Kementerian Koordinator Kemenko Maritim dan Investasi. Pada sektor ekonomi ada penambahan Kementerian Koordinator, di antaranya Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono dan Kementerian Koordinator Pangan dipimpin Zulkifli Hasan.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menyebut nomenklatur kementerian tidak efesien dan menambah berat beban anggaran pemerintahan Prabowo. Ini bertentangan dengan keinginan Prabowo bergerak cepat memenuhi semua janji janjinya dalam Asta Cita. Pasalnya, tumpang tindih kewenangan bakal semakin banyak terjadi. “Bisa timbul persoalan antara para menteri,” ujar Fadhil. 

Namun, Kepala kantor Komunikasi Presiden, Hasan Hasbi membantah nomenklatur Kabinet Merah Putih sebagai “gemoy”. “Kami justru ingin kabinet yang fokus, sehingga kami bikin ramping,” ujar Hasan. (OneNewsMagazine) 

NGEBUT PROGRAM 100 HARI PERTAMA PRABOWO GIBRAN

Sumber :

• tvone