Onenews Magazine - Edisi VII
ketiga
Kiprah Super Menteri Amran, Sang Tangan Kanan Swasembada Pangan Prabowo
Andi Amran Sulaiman memiliki latar belakang akademik dan bisnis yang kuat di bidang pertanian, terutama agribisnis. Dirinya bahkan digadang sebagai salah satu menteri terkaya di kabinet karena ia merupakan bos sekaligus pendiri Tiran Group, perusahaan konglomerat yang berpusat di Makassar.
Berdasarkan catatan LHKPN per 31 Maret 2024, harta kekayaan keseluruhan Amran Sulaiman yang dilaporkan KPK tercatat senilai Rp1.196.888.974.071 (Rp1,2 triliun), yang terakumulasi dalam bentuk aset tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lainnya. Total tanah yang dimiliki secara pribadi saja mencapai 25 bidang, dengan luas mulai dari ratusan hingga ribuan meter persegi yang tersebar di berbagai wilayah.
Tiran Group sendiri memiliki beberapa unit bisnis yang bergerak di berbagai bidang, di antaranya PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Mineral (tambang nikel), PT Tiran Bombana (emas, timah hitam). Kemudian, ada juga PT Amrul Nadin (SPBU percontohan Maros), PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan), CV Empos Tiran (produsen rodentisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), dan CV Profita Lestari (distributor pestisida).

- tvone
Namun demikian, sosok Amran memang bukanlah awam di bidang pertanian. Ia merupakan jebolan pendidikan tinggi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, yang menyandang gelar sarjana sampai dengan doktor di bidang pertanian. Gelar sarjana dari Fakultas Pertanian Unhas pada tahun 1993 dan kemudian melanjutkan studi hingga menyelesaikan gelar doktor di kampus yang sama pada tahun 2003 dan 2012. Latar belakang akademiknya tersebut menjadikan Amran sebagai seorang profesional sekaligus inovator di bidang pertanian, dengan spesialisasi dalam ilmu hama dan penyakit tanaman.
Sebelum terjun ke pemerintahan, Amran memulai kariernya sebagai pengusaha. Pada tahun 1998, ia mendirikan Tiran Group, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis, pertambangan, dan perdagangan. Berkat kepemimpinan-nya, Tiran Group berkembang pesat dan menjadi salah satu konglomerasi yang memiliki pengaruh besar di wilayah Sulawesi dan nasional.
Amran juga dikenal sebagai seorang inovator di bidang agribisnis. Melalui Tiran Group, ia banyak melakukan pengembangan produk pertanian dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Selain itu, Tiran Group juga berkontribusi dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional, khususnya melalui pengembangan komoditas pertanian strategis.
Pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo menunjuk Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja setelah sebelumnya menjadi tim sukses Jokowi, saat itu perannya adalah Ketua Tim Sahabat Rakyat Jokowi Kawasan Indonesia Timur. Selama lima tahun menjabat sebagai Mentan, Amran boleh dikatakan cukup berhasil membawa berbagai terobosan di sektor pertanian, termasuk upaya peningkatan produksi pangan, distribusi pupuk bersubsidi yang lebih efisien, serta pengembangan teknologi pertanian. Salah satu pencapaian pentingnya adalah peningkatan produksi beras nasional yang berhasil mencapai surplus dalam beberapa tahun, membantu Indonesia mengurangi impor pangan secara signifikan.
Amran juga mengedepankan pendekatan yang tegas dalam memberantas mafia pangan dan pupuk. Ia menggagas kebijakan pengawasan yang ketat dan kerja sama dengan pihak penegak hukum. Di bawah kepemimpinannya, Kementan turut mendukung modernisasi pertanian dengan memberikan akses lebih luas bagi petani terhadap teknologi, alat mesin pertanian, dan program bantuan pemerintah.
Setelah jabatannya di Kabinet Kerja paripurna, tokoh kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 27 April 1968 itu kembali dipercaya Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang seret kasus korupsi. Tepatnya 25 Oktober 2023, Amran kembali dipercaya untuk duduk di kursi Menteri Pertanian menggantikan SYL.
Amran, Haji Isam, dan Arah Swasembada Pangan Prabowo
Tepat pada 20 Oktober 2024, nama Andi Amran Sulaiman resmi kembali ditunjuk sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Prabowo Subianto. Penunjukan Amran di Kabinet Merah Putih sempat dikaitkan dengan sosok Haji Isam, lantaran ternyata ia merupakan sepupu dari bos batu bara tersebut. Amran juga pernah tercatat menjadi komisaris utama di PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) besutan Haji Isam.
Namun, Amran sudah pernah membantah bahwa pengangkatannya sebagai Mentan oleh Presiden Prabowo bukan karena Haji Isam. Hal itu disampaikannya dua hari setelah pelantikannya di Istana Negara. Dengan percaya diri, Amran menegaskan bahwa ia ditunjuk sebagai Mentan lagi, tak lain kerana kapasitas dan pengalamannya.
“Kami ini profesional. (Jabatan) menteri ini, Bukan sekarang kan? 2014 kan? Swasembada kan? Profesional nggak? Aku tanya balik, baik nggak food security terbaik di dunia? Bagus nggak?” ujar Amran di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 23 Oktober 2024 lalu.
“Kami dulu menteri 2014 sampai 2019, kemudian kembali lagi. Kemudian dilantik lagi. Artinya apa? Ada kebaikan yang kita lakukan di republik ini dan itu benar,” tambahnya.
Pertalian antara Andi Amran, Haji Isam, dan Istana tentu tidak sederhana. Pasalnya, Haji Isam yang konglomerat asal Kalimantan Selatan itu sebelumnya memang sudah dikenal dekat dengan Jokowi, jauh sebelum Prabowo menjabat. Haji Isam bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Jokowi pun langsung hadir saat Haji Isam meresmikan pabrik gula milik Haji Isam di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara pada 2020.
Saat Prabowo pertama kali meninjau proyek Lumbung Pangan Merauke pada 3 November lalu, pemilik kerajaan bisnis Jhonlin Group yang punya banyak lini usaha itu turut mendampingi Presiden secara langsung. Bahkan baru-baru ini, Prabowo mengenalkan Haji Isam ke para pengusaha jepang dalam acara jamuan makan siang bersama delegasi Japan Indonesia Association (Japinda) dan Japan Jakarta Club (JCC) di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (6/12/2024).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menjelaskan terkait kehadiran Haji Isam di pertemuan Presiden dengan para pengusaha Jepang. Disebutkan, Haji Isam tengah mengembangkan food estate di Papua. Sedangkan, di pihak Jepang juga ada yang diminta Presiden untuk mengembangkan lahan di Indonesia, yakni Sumitomo Forestry.
Saat ini, Sumitomo Forestry diketahui juga tengah mengembangkan pertanian di Indonesia, tepatnya di Kalimantan Tengah dan Barat.
“Haji Isam kan salah satu yang mengembangkan food estate dan salah satu juga yang mengembangkan food estate dari Jepang Sumitomo Forestry,” kata Airlangga kepada awak media, Minggu (8/12/2024).
Diakui atau tidak, Haji Isam punya peran sangat strategis di dalam Istana. Selain Menteri Amran, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi juga berhubungan dekat dengan Haji Isam. Dudy sebelumnya merupakan CEO dari Jhonlin Air Transport (JAT), perusahaan maskapai regional di Indonesia yang fokus melayani penerbangan daerah-daerah di Kalimantan Selatan, yang juga milik Haji Isam.
Secara tidak langsung, Dudy terafiliasi dengan saham milik Haji Isam yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), yang mana kedua perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan sawit. Selain itu, ada juga Sulaiman Umar sebagai Wakil Menteri Kehutanan. Sulaiman diketahui menikah dengan adik Haji Isam, yakni Nor Andi Arina Wati Arsyad, yang artinya mereka adalah saudara ipar.
Kini, kaitan Haji Isam dengan Menteri Amran, tentu saja bukan sesederhana pertalian kekerabatan. Posisi penting Haji Isam dalam proyek-proyek strategis Prabowo, khususnya swasembada pangan, akhirnya juga menguatkan posisi Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. Terlebih, Haji Isam memegang peran kunci dalam proyek pangan di Papua.
“Bapak Presiden Prabowo meminta agar kita mengakselerasi gagasan besar cetak sawah menjadi upaya mewujudkan swasembada pangan. Dan kedua, beliau berpesan untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat Papua. Jadi, pemerintah hadir untuk masyarakat dan target swasembada pangan dicapai secepat-cepatnya,” kata Mentan Amran saat berbicara soal Lumbung Pangan Merauke dalam keterangan yang diterima tvonenews.com.
Lantas, apa langkah Menteri Amran untuk mengejar swasembada pangan nasional yang ditargetkan Prabowo harus terwujud dalam 4 tahun ke depan? Berbicara kedaulatan pangan, dalam wawancara khusus bersama tvOne di acara Apa Kabar Indonesia Pagi (AKIP) bulan lalu, Andi Amran menjelaskan bahwa langkah yang akan dilakukan adalah transformasi dari pertanian tradisional ke modern. Tujuannya adalah efisiensi biaya produksi dan peningkatan hasil panen. Kami juga fokus pada intensifikasi dan ekstensifikasi.
“Untuk intensifikasi, kami menggunakan metode seperti pompanisasi, menyediakan benih unggul, alat mesin pertanian (alsintan), dan hilirisasi. Kami juga melakukan refocusing anggaran, memangkas biaya seremonial dan perjalanan dinas, lalu mengalokasikannya untuk kebutuhan petani. Anggaran sebesar Rp1,7 triliun kami refocusing untuk pengadaan pompa, benih, pupuk, dan pestisida. Program ini meningkatkan produksi padi dengan nilai tambah signifikan,” ujarnya.
Kata kuncinya adalah pendekatan modernisasi serta pelibatan generasi milenial dan Gen Z di sektor pertanian. Bahkan, ada iming-iming pendapatan melebihi gaji menteri untuk anak-anak muda yang mau terjun menjadi petani.
Saat disinggung soal pertalian antara swasembada pangan dan program makan bergizi gratis, Amran akan mendorong program hortikultura dengan konsep urban farming. Konsepnya adalah mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran, memelihara ayam, atau budidaya ikan lele. Bagi yang tidak memiliki pekarangan, bisa menggunakan metode hidroponik. Hal ini dinilai penting karena nantinya akan ada mekanisme dan sistem baru yang menggerakkan ekonomi kerakyatan. (rpi)

- tvone
- DEWAN REDAKSI:
- Lalu Mara Satriawangsa
- PIMPINAN REDAKSI:
- Ecep Suwardaniyasa Muslimin
- REDAKTUR PELAKSANA:
- Chandra Hendrik Hasudungan Manurung,
- Irianto Susilo,
- Fauzie Pradita Abbas,
- Bajo Winarno,
- Muhammad Ivan Rida,
- Fikri Syaukani,
- Budi Zulkifli,
- Hentty Kartika,
- Muhammad Takbir,
- Fajar Sodik,
- FJosua Jon Crissandro
- KOORDINATOR LIPUTAN:
- Sukardani
- SEKRETARIAT REDAKSI:
- Satria Aji Prasojo,
- Caren Gloria Jessica
- REDAKTUR:
- Evan Bayu Setianto,
- Rohaimi,
- Putri Rani,
- Luthfi Khairul Fikri,
- Subhan Wirawan,
- Novianti Siswandini,
- Mumu Mujahidin,
- Aqmarul Akhyar,
- anggeng Kusdiantoro,
- Rizki Amana,
- Inas Widyanuratikah,
- Reni Ravita Pajri,
- Hartifiany Praisra,
- Ferdyan Adhy Nugraha,
- Muhammad Indmas,
- Akmal Ghani,
- Karina Maghvira R,
- Ammar Ramzi,
- Farhan Alam,
- Ahmad Imanuddin,
- Gigih Wahyuningsih,
- Adeline Kinanti,
- Farhan Erlangga,
- Rahayu Trisna Sari,
- Anisa Sri Isnaini,
- Hilal Aulia Pasha,
- Reinaldy Darius,
- Dean Pahrevi,
- Hansen Sinaga,
- Rilo Pambudi,
- Hanny Nur Fadhilah,
- Kevi Laras Wana,
- Tesya Juwita Larasati,
- Angelia Nafriana
- REPORTER:
- Syifa Aulia,
- Caren Gloria Jessica,
- Abdul Gani Siregar,
- Rika Pangesti,
- Aldi Herlanda,
- Ilham Giovani Pratama
- FOTOGRAFER:
- Julio Trisaputra,
- Muhammad Bagas Syafii
- DESAIN GRAFIS:
- Wildan Mustofa,
- Muhammad Rheza,
- Raihan Omar Budihawali,
- Zidane Rizqi Abdurrahman Rodja
- DATA ANALISIS:
- Muhammad Haikal,
- Muhammad Arif Wibisono,
- Wahid Nurul Hidayat